Bab 19.
Mengapa Ada Orang Yang Selalu Di-rundung
Sakit Dan Ada Yang Selalu Sehat ?
Karena badan Manusia itu terdiri
dari darah daging maka tidak dapat terhindar dari kemalangan. Namun penyakit
berat timbul-nya karena hasil dari imbalan yang di-peroleh-nya, sedangkan penyakit
kecil timbul-nya karena sendiri-nya kurang hati-hati, maka di-suruh-lah Iblis menebarkan penyakit oleh Pengamat Neraka, dan oleh Penguasa di-turun-kan-lah Malaikat untuk menebarkan bencana yang semua-nya bekerja menurut Perintah.
Penyakit Manusia tidak hanya terbatas
kurang hati-hati pada perubahan iklim saja atau karena ber-lebih-lebih-nya enam nafsu dan tujuh perangai atau
karena makan, minum, sex dan sebagai-nya, akan tetapi perasaan loba
yang tidak ada batas-nya
atau karena tidak terkabul niat-nya,
itu adalah lebih berbahaya.
Ada Peribahasa :
”Apabila hati aman walaupun tinggal di rumah gubuk pun terasa sentosa, demikian juga kalau batin-nya tenteram
walaupun hanya makan sayur pun rasa-nya enak.”
Ujar dalam Kitab : ”Kekayaan mem-per-kaya rumah, Kebajikan
memperkaya diri, hati lapang mem-per-gemuk badan.”
Maka-nya seorang Budiman setiap ucapan-nya sangat rasionil, mengerjakan
sesuatu jangan sampai menimbulkan kesalahan, selain mengusahakan dengan penuh
tenaga, juga tunduk pada Kehendak Tuhan.
Harus diketahui bahwa Tuhan tidak mau
merebut nasib Manusia, dan Manusia tidak
dapat memaksa pada apa yang di-beri-kan oleh
Tuhan. Maka seorang Budiman selalu puas atas
nasib-nya.
Pada Zaman Sam Kok di Kota Lok Yang timbul bencana
paceklik besar, semua Rakyat
menderita kelaparan, hanya ada seorang yang tampang-nya ber-seri-seri seperti biasa; ia menjawab
atas pertanyaan-nya
Tjoo Tjho, “Saya sudah ber-pantang
makan (Tjiak Djay) selama 30 tahun.”
Di-situ-lah kenyataan-nya bahwa seseorang yang membina diri
(Siu Too) dengan sesungguh-nya,
hendak-nya ber-pantang pada daging, arak,
bawang merah atau bawang putih, agar darah dan nafas-nya bersih hingga mengurangi penyakit.
* * * * * * * * * *