Halaman

BAB 26

BAB 26.
Setelah Mengikuti Ajaran Tao Apakah Perlu Tjiak Djay (Ber-pantang Makan) ?




Setelah Kita menganut Ajaran Tao yang utama harus dapat melakukan pantangan dan makan sebagai vegetarian, karena Roh Kita asal-nya memang benar-benar murni, tidak akan manda bercampur baur dengan segala kekotoran.


Apabila ada kekotoran yang merembas, ia akan sendiri-nya kalut; karena itu Orang yang membina diri pada Ke-Tuhan-an selalu suka kebersihan dan berdaya membuang kotoran sebagai pangkal-nya memurnikan kembali Roh Asal-nya.


Di-misal-kan lima rempah-rempah yang ber-bau keras merangsang (bawang putih, bawang merah, bawang buntut, kucai, dan sebagai-nya), tiga macam daging (daging dari binatang ber-kaki empat, burung dan ikan), seharus-nya di-pantang semua. Mengapa?


Karena bau dan rasa-nya lima rempah-rempah tersebut di atas sangat keras dan tidak baik, apabila di-makan akan melenyapkan sifat asal dari isi perut kita; tiga jenis daging dari yang berasal dari ikan, unggas, dan binatang ber-kaki empat itu tergolong pada negatif kotor, dan apabila di-makan akan merusak tubuh yang bersifat positif. Maka sebaik-nya harus menjauhkan dari negatif untuk memelihara positif.


Tuhan Yang Maha Tinggi senantiasa suka Kehidupan sebagai lambang Kebaikan. Karena-nya Orang yang ber-peri-Ke-Tuhan-an harus berdasarkan Nurani Tuhan. Jangan tamak bagi keperluan makan hingga membunuh dan menyembelih secara semena-mena yang akibat-nya akan menimbun dosa.


Terhadap makanan yang ber-bau menyengat dan amis, walaupun tidak dapat sekaligus di-pantang, sebaik-nya di-kurangi tahap demi tahap, misal-nya di-biasa-kan pada hari-hari tertentu, yang akan lambat laun menjadi kebiasaan sampai pada tingkat ber-pantang menyeluruh se-lama-lama-nya.



* * * * * * * * * *