BAB 29.
Mengikuti Ajaran Ke-Tuhan-an, Namun Tidak Melaksanakan,
Apakah Berdosa ?
Orang yang mengikuti Ajaran Ke-Tuhan-an
tentunya mempunyai tujuan ber-Ke-Tuhan-an, baru timbul keinginan mengikuti-nya.
Tujuan itu tentu-nya ingin menempuh keselamatan guna terhindar dari mara bahaya
serta dapat mengakhiri kematian untuk hidup langgeng selama-nya. Dengan ada-nya
tujuan itu baru timbul gairah mengikuti Ajaran Tao.
Apabila Orang ingin terhindar dari mara bahaya, seharus-nya terlebih
dahulu mengerti dahulu asal sebab-nya bahaya itu, karena bahaya di-turun-kan
bukan tanpa arti, pada hakekat-nya adalah atas perbuatan dosa dari mereka
sendiri.
Maka kalau ingin terhindar dari mara bahaya seharus-nya terlebih dalu
ber-tobat pada segala dosa dan kejahatan yang telah di-buat-nya pada masa
lampau.
Dan kalau hendak menghapus dosa dan
kejahatan, terlebih pula harus taruh Hormat pada Guru dan mengutamakan Tao,
tekun melatih diri untuk merubah keburukan menjadi Kebaikan hingga sesuai
dengan Hakekat Tuhan, baru-lah dapat tertolong dari bencana dan mencapai tujuan
mengikuti Tao seperti tujuan semula.
Sebalik-nya apabila ingkar dari Tao,
dosa-nya bukan-nya kurang malahan datang-nya bencana akan ber-tubi-tubi sampai
penuh dan tak dapat di-elak-kan lagi. Bukan saja tidak dapat terhindar dari
mara bahaya, bahkan tidak dapat mencapai Kehidupan langgeng, terlebih lagi tidak
dapat bebas dari penderitaan Neraka.
Dengan demikian ternyata bahwa dosa
adalah yang menjadi sebab dari mara bahaya, dan mara bahaya itu-lah akibat dari
perbuatan dosa. Orang mengikuti Tao harus melaksanakan dengan sesungguh-nya,
kalau tidak maka segala niat-nya tidak terhimpas dan berarti dosa; bukan-kah
dosa itu dari akibat perbuatan-nya sendiri ?
* * * * * * * * * *