BAB 48.
Apakah Benar Kemajuan Tao Di-barengi Dengan
Rintangan ?
Sejak Manusia di-lahir-kan pada In Hui, ber-turut-turut menemui macam-macam mara bencana; dosa Manusia ber-tumpuk-tumpuk laksana gunung, timbunan
dari Kehidupan yang
lalu belum ter-selesai-kan sudah di-susul pula dengan yang di-perbuat pada Kehidupan sekarang, hingga
jatuh pada Tumimbal Lahir yang tidak henti-henti-nya, karena-nya hutang dosa ber-tumpuk-tumpuk banyak-nya.
Maka apabila Orang mendapat Thian Too, Para Iblis lalu menagih-nya kepada Giam Loo Ong, karena
khawatir ia akan bebas dari Dunia,
pulang ke Li Thian, hingga tidak dapat menagih-nya kembali.
Ada pun Giam Loo Ong adalah sangat adil
sekali, tentu tidak akan mencegah penagihan pada Orang yang mempunyai hutang, karena itu
terjadi-lah
perangkap-perangkap halangan, atau rintangan yang tidak ter-duga-duga atau tertimpa sakit dan lain
sebagai-nya.
Juga ada
kemungkinan timbul penggodaan baik terang atau pun gelap guna membayar hutang dari perbuatan-nya yang lalu.
Bagi Orang yang dangkal, ia akan
mengeluh bahwa ia sudah menjalankan kehidupan Too, mengapa masih menemui
kemalangan saja hingga menjadi cemoohan Orang lain ? Karena
itu ia lalu mundur atau berhenti.
Hendak-nya perlu di-ketahui bahwa batu kemala
apabila tidak di-gosok
tidak akan menjadi barang yang berharga; emas apabila tidak di-gembleng pun tidak akan berharga; sama
juga seandai-nya tidak
ada gunung tidak akan tampak tinggi rendah; demikian juga dengan besi yang
baik, karena telah mengalami pukulan dan gemblengan.
Bagi Orang yang Siu Too sebaiknya
berlaku sabar dan tahan uji hingga sesuai dengan Nasehat-nya Khong Tju yang berbunyi : “Apabila tidak tahan derita kecil
akan mengalami kekacauan besar”.
* * * * * * * * * *