BAB 50. KARMA
Karma berarti
karena penyebab akan menghasilkan buah-nya. Bahwasa-nya
Manusia tidak dapat
melaksanakan: berbuat segala apa yang membawa Kebaikan dan jangan berbuat apa pun yang ber-gejala buruk; di-karena-kan mereka tidak mengerti hakekat dari
balas imbalan Sebab Musabab (Hukum Sebab Akibat).
Hendak-nya perlu di-ketahui bahwa Hukum Alam itu laksana cermin, yang fungsi-nya menghasilkan bayangan yang sangat tepat sekali. Apabila
sebab yang di-tanam baik tentu akan dapat imbalan
buah baik, dan sebalik-nya apabila sebab yang di-tanam buruk maka hasil-nya pun tentu buruk pula.
Sao Khang Tjiat Hutju mengatakan :
“Ada Orang yang tanya akan peruntungan-nya, bagaimana terjadi-nya bahagia dan bencana ?
Apabila saya merugikan Orang lain itu-lah bencana, sebalik-nya kalau Orang lain merugikan saya itu-lah bahagia. Memiliki ribuan buah gedung besar, yang digunakan
untuk tidur hanya 8 kaki saja; mempunyai laksa-an hektar sawah, tapi yang di-makan hanya se-liter sehari; perlu apa tanya nasib dan peruntungan, menipu Orang lain akan mendatangkan bencana, mengampuni Orang lain itu-lah bahagia. Jaringan Hukum
Alam itu meliputi segala apa saja maka datang-nya balas
imbalan-nya pun cepat sekali”.
Juga Thay Siang mengatakan :
“Tanam semangka menghasilkan semangka, tanam kacang memperoleh kacang, apabila
menanam-nya tepat tumbuh-lah akar-nya dan menghasilkan buah,
baik semangka atau pun kacang, buah-nya menurut yang di-tanam”.
Dalam Kitab Buddha : “Kalau ingin tahu
sebab-sebab dari Kehidupan lampau, lihat-lah saja apa yang di-terima pada Kehidupan sekarang, kalau ingin tahu buah bagi Kehidupan mendatang, lihat-lah saja
perbuatan apa yang di-perbuat pada Kehidupan sekarang ini”.
Ada sebab tentu ada akibat, ada akibat
tentu ada sebab, sebab-nya pahit akan berbuah
pahit, sebab-nya gembira hasil-nya tentu juga gembira, hendak-lah kita
jangan meragukan lagi.
* * * * * * * * * *