Halaman

BAB 59

BAB 59.
Bagaimana Dapat Mengetahui Alam Wujud Dan Alam Hawa Akan Rusak ?




Alam Hawa terdapat unsur positif dan negatif, karena-nya terjadi perubahan, dan sebab ada perubahan lalu terjadi mati dan hidup, awal dan akhir.


Dalam Kitab-nya Khong Tju di-surat-kan : “Segala benda ada pangkal dan ujung-nya dan segala soal ada awal dan akhir-nya”.


Maka Langit, Bumi, Matahari, Bulan, Manusia, Dewa, ataupun Tanaman dan Makhluk baik di air atau pun di udara semua-nya ada pangkal ujung-nya. Sekali pun ber-putar-nya empat Musim dan pergi datang-nya dingin serta panas atau pun perubahan cuaca : angin, hujan dan awan atau terjadi-nya gerhana Matahari atau gerhana Bulan dan juga ada-nya Bulan sabit dan purnama, bukan-kah semua-nya ada awal dan akhir.


Bagi awal dan akhir-nya Alam Hawa me-makan waktu 129.600 Tahun yang terbagi dalam 12 putaran, dan tiap putaran istilah-nya sebagai Tju, Thiu, In, Bao, Sin, Se, Ngo, Bi, Sin, Yu, Sut, Hay.


Enam putaran termasuk masa penyuburan dan enam putaran lain-nya termasuk masa surut atau masa buka tutup.


Mulai putaran Tju sampai Ngo ialah awal dari tidak ada menjadi ada, dan dari putaran Ngo sampai Tju ialah masa dari ada menjadi tidak ada.


Langit tercipta dari putaran (stadium) Tju, dan sirna pada stadium Sut, Bumi terjadi pada stadium Thiu dan habis pada stadium Yu, sedangkan Manusia di-lahir-kan pada stadium In dan musnah pada stadium Sin.


Maka stadium Hay adalah masa kabur sampai kelanjutan putaran seterus-nya Tju membentuk Langit kembali, hingga secara demikian timbul perputaran ulang yang tidak kunjung henti.


Dalam Kitab Sejarah di-catat: “Langit terbuka pada Tju, Bumi terbikin pada Thiu, dan Manusia lahir pada In”.


Istilah-istilah tersebut di-atas dapat di-bukti-kan bahwa awal dan akhir-nya Alam Hawa, dan mengenai Alam wujud kira-nya tidak perlu di-sangsi-kan lagi. Dengan ada-nya perubahan dari Alam Hawa dapat kira-nya di-pakai sebagai ukuran untuk menelaah dari yang kecil kepada yang besar, misal-nya : satu hari terdiri dari siang dan malam tepat dengan 12 waktu (tiap waktu 2 jam), siang hari termasuk positif dan malam hari ialah negatif, jadi satu hari terjadi masa pembukaan dan masa penutupan.


Hari demi hari se-demikian dan seterus-nya se-Tahun dengan empat Musim tepat 12 bulan, ke-dua Musim Semi dan Panas sebagai positif dan Musim Gugur serta Dingin sebagai negatif, yang serupa juga dalam se-Tahun itu ada pembuka dan penutup.


Tahun demi Tahun pun serupa, maka perhitungan itu dapat di-lanjut-kan pada stadium panjang yang di-nama-kan Goan — satu Goan terdiri dari 12 Hui atau putaran (stadium).


Stadium Tju timbul positif, Stadium Ngo turun-lah negatif, dalam Stadium Ngo dapat di-umpama-kan seperti Masa lohor (ngo) pada satu hari, dan Stadium Tju sama dengan waktu di tengah malam.


Tju adalah masa dari awal pembukaan, sedangkan Ngo adalah awal dari dari masa penutupan.


Sebelum masa Ngo dari tidak ada memasuki tahap ada, dan setelah Masa Ngo dari tahap ada memasuki tahap tidak ada, maka Stadium Ngo itu adalah kunci dari Satu Goan (Stadium Panjang).


Perubahan-perubahan perhitungan hawa yang terjadi pada Stadium Ngo juga menjadi satu peristiwa ajaib. Maka jika di-pikir secara rasionil, perhitungan pada Hari ini dapat di-buat patokan pada perhitungan besok, perhitungan Tahun ini dapat di-per-hitung-kan pada Tahun kelak.


Perhitungan kecil dan besar adalah satu hakekat atau satu rasio. Maka selanjut-nya akan di-ketahui pula, dari Stadium Panjang (Goan) pada masa ini dapat di-ketahui pula Stadium Goan sebelum-nya dan seterus-nya. Demikian pula dapat di-lanjut-kan pada Stadium Goan yang akan mendatang, karena semua-nya cocok dan sesuai dengan jalan-nya Alam, maka dapat-lah di-terang-kan dalam pikiran.



* * * * * * * * * *