BAB 73. Terbebas
Kata Bebas adalah bebas dari ikatan pembalasan karma, bebas dari
penderitaan tiga Alam.
Bebas, pintu satu-satu-nya adalah
segera sadar, tidak tercekat pada ciri-ciri apa pun. Kebajikan suci
mengutamakan ter-putus-nya keraguan dan timbul Kepercayaan, dengan bertujuan
meninggalkan segala ciri-ciri dan berdasarkan tidak tercekat pada sesuatu.
Kalau dapat bebas dari kepribadian-nya
sendiri sesuai dengan yang di-kata-kan peribahasa : “Sadar pada segala-nya,
memandang segala pahit getir dan manis asam-nya Dunia dengan penuh kesadaran
serta setiap saat mem-bersih-kan cipta, segala gerak gerik-nya di-atas
pengertian ke-rohani-an; menyambut datang-nya segala hal, dan menjadi bersih
setelah ia pergi, dengan demikian tidak jauh sudah untuk menampak rohani-nya ( sadar
pada Roh )”.
Perlu di-ketahui bahwa wilayah Negara yang betapa luas-nya bukan milik-ku,
Anak dan Istri tidak selama-nya ber-kumpul, harta benda yang besar harus di-jaga
dengan hati risau, melainkan Roh yang di-titah-kan oleh Tuhan, bagi siapa yang
dapat mem-bina-nya akan menjadi Malaikat, dan siapa yang menyia-nyia-kan-nya
akan menjadi Iblis.
Maka dalam penghidupan Manusia itu senang atau derita tergantung pada
diri-nya sendiri.
Apabila di atas dapat di-sadari dan ter-laksana dengan baik tentu tidak
sukar untuk dapat ter-bebas.
* * * * * * * * * * *