BAB 76.
Apa-kah Arti-nya Enam Pintu Selalu Ter-tutup, Jangan Mem-biar-kan Penghuni Asal-nya Ter-lepas ?
Apa-kah Arti-nya Enam Pintu Selalu Ter-tutup, Jangan Mem-biar-kan Penghuni Asal-nya Ter-lepas ?
Enam Pintu ialah : Mata, Kuping, Hidung,
Lidah, Tubuh dan Pikiran.
Kalau enam pintu ini tidak ter-tutup hingga mudah keluar masuk, bukan saja tidak dapat men-capai Tao, malah di-khawatir-kan apabila mendekati akhir hayat-nya mungkin
mengikuti enam jalan. Mengapa demikian ? Karena mata, kuping, hidung dan lidah
adalah Empat Pintu Kelahiran, juga di-nama-kan Empat
Jalan.
Mata ke-lewat menyukai
kembang dan ke-indah-an, apabila
mendekati ajal-nya, Roh-nya akan keluar dari mata, bagi kelahiran mendatang akan menitis
pada Unggas untuk jadi Binatang peliharaan Orang.
Kuping sangat suka men-dengar-kan cerita tidak sopan, pada
akhir hidup-nya, Roh-nya akan keluar dari kuping, dan kelahiran mendatang akan
menitis pada Binatang ber-kandung
seperti sapi, kambing, kuda, keledai dan sebagai-nya yang dapat
mengerti percakapan Manusia guna di-panggil-panggil-nya.
Hidung ke-lewat gemar
akan be-bau-an yang luar
biasa, maka Roh-nya akan
keluar dari hidung-nya apabila menghadapi ajal-nya, dan kelahiran mendatang akan menitis pada se-bangsa ulat, nyamuk, lalat, dan se-bagai-nya untuk me-rasa-kan bau
kekotoran dari sebab gigitan-nya.
Mulut suka merusak Nama baik-nya Orang lain atau meng-gunjing Orang lain, maka Roh-nya akan keluar dari mulut-nya apabila ia mati, dan kelahiran se-lanjut-nya akan menitis pada Binatang yang ber-sisik, karena dalam perhitungan Pat Kwa, mulut termasuk pada
Kham, yang arti-nya air sebagai kesukaan-nya Binatang ber-sisik.
Ada pun Orang di-lahir-kan sebagai Manusia apabila perilaku-nya menyimpang dari Kebenaran, ber-kepala batu dan tidak ber-Bakti serta
lain-lain tingkah laku yang tidak Aturan, kelahiran mendatang
tentu akan dapat balasan buruk yang setimpal, karena itu-lah sudah menjadi Hukum yang beredar yang tidak
dapat di-ubah.
Apabila ber-tingkah laku baik, peri-budi bagus, namun tidak
bakat dengan Tao dan justru belum men-dapat Tao, walau pun
pada kedudukan mendatang ber-kedudukan
bagus dengan pangkat sebagai Menteri
misal-nya, Panglima atau Pangeran, itu hanya menikmati
beberapa Tahun saja,
pada akhir hayat-nya
ber-Tumimbal lahir.
Ini-lah makna dari apa yang di-nama-kan Enam Jalan Tumimbal Lahir. Karena-nya Lao Tse menganjurkan Orang supaya menutup Enam
Pintu agar tidak menembus pada Jalan Enam tadi.
Akan tetapi
Lima Pintu masih dapat di-jaga,
yang lain-nya ialah
Pintu Pikiran sangat sukar di-tutup,
maksud-nya pikiran yang
ber-sarang pada
pankreas dan di-nama-kan Yin-Shen.
Bagi Kaum
Taois ada suatu cara, dalam tempo 12 waktu, selalu mem-per-hati-kan
Hian Kuan, meng-gembleng-nya dengan api positif tua,
terus menerus seperti laku-nya
Orang dungu men-jaga pintu tersebut, dalam
seratus hari akan dapat me-rasa-kan hati-nya hening dan ke-cerdas-an-nya cemerlang.
Apabila usaha
ini di-jalan-kan lama ke-lama-an dan selalu meng-guna-kan
Hati Ke-Tuhan-an, dengan sendiri-nya Enam Pintu itu walau tidak
di-tutup akan menutup
sendiri.
* * * * * * * *
* *